31 Dis 2011

BUAT KEBAIKAN




Firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 216: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik kepadamu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”

25 Dis 2011

PERKARA REMEH YG DIKATAKAN MENYEKAT PINTU REZKI


Terdapat beberapa perkara yang mempunyai kaitan dengan kesusahan atau secara lebih khusus sebagai penyebab ditimpa kesusahan dan penderitaan yang mana pada kebiasaannya kita mengambil ringan tentang perkara tersebut. Dalam kitab Al-Barakah fi Fadhl lis Sa'yi Wal Harakah yang disusun oleh Abi Abdillah Muhammad bin Abdul Rahman Al-Habsyi telah diterangkan perkara yang mempunyai hubung kait dengan kesusahan seseorang.

1. tidak sembahyang atau solat.
2. tidak membaca Bismillah ketika hendak makan.
3. makan atas pinggan yang terbalik.
4. memakai kasut atau sandal memulakan sebelah kiri.
5. menganggap ringan apa2 yang terjatuh dalam hidangan makanan.
6. berwuduk' di tempat buang air besar atau air kecil.
7. suka bersandar pada pintu rumah.
8. suka duduk di atas tangga.
9. membiasakan diri mencuci tangan di dalam pinggan selepas makan.
10. membasuh tangan dengan tanah atau bekas tepung.
11. tidak membersihkan rumah.
12. membuang sampah atau menyapu dengan kain yang dipakai.
13. suka membersihkan rumah pada waktu malam.
14. suka tidur di atas muka (menelangkup atas bantal/tilam).
15. membakar kulit bawang.
16. menjahit baju yang sedang dipakai.
17. mengelap muka dengan baju yang dipakai.
18. berdiri sambil bercekak pinggang.
19. tidur tidak memakai baju.
20. makan sebelum mandi hadas besar.
21. tergesa-gesa keluar dari masjid selepas menunaikan solat subuh.
22. pergi ke pasar sebelum matahari terbit.
23. lambat pulang dari masjid.
24. doakan perkara yang tidak baik terhadap ibubapa dan anak-anak.
25. kebiasaan tidak menutup makan yang dihidangkan.
26. suka memadam pelita dengan nafas (kibas dengan tangan/atau barang lain).
27. membuang kutu kepala dalam keadaan hidup.
28. membasuh kaki dengan tangan kanan semasa wuduk @ selainnya (gunakan tangan kiri, masukkan jari
kelingking tangan kiri dicelah-celah jari kedua-dua kaki).
29.membuang air kecil pada air yang mengalir.
30.memakai seluar sambil berdiri (hendaklah sambil duduk).
31. memakai serban sambil duduk (hendaklah sambil berdiri).
32. mandi junub di tempat buang air atau tempat najis (ditakuti terpercik najis yang membatalkan wuduk @ mandi junub
tersebut).
33. makan dengan menggunakan dua jari (sunnah Rasul SAW dengan 3 jari- ibu, telunjuk & tengah).
34. berjalan di antara kambing.
35. berjalan di antara dua perempuan.
36. suka mempermainkan janggut.
37. suka meletakkan jari jemari tangan pada bahagian lutut.
38. meletakkan tapak tangan pada hidung.
39. suka menggigit kuku dengan mulut.
40. mendedahkan aurat di bawah sinaran matahari dan bulan.
41. mengadap kiblat ketika membuang air besar atau air kecil.
42. menguap ketika solat.
43. meludah di tempat buang air besar atau air kecil.

12 Dis 2011

INSAF DAN BERTAUBAT SEBELUM TERLAMBAT


Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan maksiat sangat berbahaya bagi hati dan pisik di dunia dan akhirat. Maka siapa saja yang masih hidup dengan bergelimang maksiat, hanya akan merusak kehidupannya, dan mencelakakannya di dunia dan akhirat. Perbuatan maksiat akan mempunyai pengaruh buruk, seperti :

Pertama, diharamkan memperoleh ilmu, hal ini seperti diungkapkan Imam Malik, yang pernah terkagum-kagum dengan kecerdasan Imam Syafi'i yang masih muda, memiliki ketajaman otak dan kesempurnaan pemahaman terhadap Islam. Saat itu Imam Malik mengatakan, "Aku melihat Allah telah meletakkan cahaya dalam hatimu, karena itu jangan kamu padamkan dengan kegelapan maksiat", ungkapnya. Imam Syafi'i, yang alim dan zuhud dalam hidupnya itu, menguntai bait-bait kata, yang menggambarkan pengalaman peribadinya.

"Saya mengadu kepada guru ‘Waqi' tentang mutu hafalanku yang buruk, Maka ia mengarahkan agar aku meninggalkan maksiat, Ia berkata, "Ketahuilah, ilmu adalah kemuliaan, dan kemuliaan Allah tidak akan diberikan kepada ahli maksiat", ucapnya.

Kedua, diharamkannya mendapatkan rezeki. Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam, bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba diharamkan dari rezeki karena maksiat yang ia kerjakan". Orang-orang yang maksiat dijauhkan dari rezeki. Karena, ada ahli maksiat mendapatkan rezeki, yang mungkin bisa jadi banyak, tapi ketahuilah rezeki itu, tidak akan pernah mendatangkan keberkahan dalam hidup si ahli maksiat. Justru rezeki yang didapati itu, semakin membuat si ahli maksiat terperosok ke perbuatan durjana dan kekafiran. Sebaliknya, perbuatan ketakwaan kepada Allah mendatangkan rezeki, dan berapapun rezeki yang didapatkan itu akan mendatangkan keberkahan bagi orang yang takwa, dan dapat mengantarkan kemuliaan disisi-Nya.

Ketiga, seorang yang melakukan maksiat akan menemukan perasaan terasing, antara si pelaku maksiat dengan Allah Azza Wa Jalla.Tidak mungkin orang-orang yang telah pekat dengan maksiat dapat taat dan tunduk kepada Allah Robbul Alamin. Ia akan menjadi hamba setan, dan ia akan menjadi terasing. Keterasingan itu tidak akan bisa diganti dengan segala bentuk kenikmatan apapun di dunia ini. Semua jenis kelazatan di dunia disatukan, maka tetap tak akan dapat memberi kepuasan dalam dirinya. Ia akan sangat sengsara dalam hidup. Seorang ahli makrifat mengatakan, "Jika kamu menemukan keterasingan dalam dirinya karena perbuatan dosa, maka segeralah tinggalkan dan jauhi dosa dan maksiat. Tak ada hati merasa tenteram dengan perbuatan dosa.

Keempat, keterasingan bukan hanya antara manusia dengan Allah, tetapi akibat perbuatan dosa dan maksiat itu, yang lebih berat juga akan mengasingkan pelakukanya dengan manusia lainnya terutama mereka yang melakukan kebajikan. Semakin terasa asing perasaan itu, maka semakin jauh hubungan antara mereka. Tidak mungkin orang yang ahli maksiat akan berkumpul dan berinteraksi dengan orang-orang yang selalu berbuat baik. Seperti minyak dengan air. Orang-orang yang melakukan maksiat dan dosa mendapatkan kutukan dan hukuman, sementara itu orang-orang yang melakukan perbuatan kebajikan akan selalu mendapatkan berkah dan pahala. Orang-orang ahli maksiat akan masuk ke dalam golongan ‘hizbusyaithon', sedangkan orang-orang yang selalu ta'at dan beramal sholeh sebagai ‘hizbullah', yang akan mendapatkan jaminan surga...Insyaallah

Kelima, orang yang suka melakukan maksiat dan dosa, hidupnya akan mengalami jalan buntu pada setiap urusannya. Sebagaimana orang-orang yang bertaqwa akan dimudahkan oleh Allah dalam segala urusannya. Bagaimana akan dapat menemukan pintu-pintu kebaikan, sementara dirinya menutup dengan perbuatan maksiat dan dosa, sehingga semua kemaslahatan menutup pintu terhadap dirinya.

Keenam, perbuatan maksiat dan dosa akan menimbulkan kegelapan hati. Kegelapan itu benar-benar nyata dalam hatinya, seperti melihat dan merasakan gelapnya malam. Hal ini karena sesungguhnya, ketaatan itu cahaya, sedangkan kemasiatan dan dosa itu kegelapan. Semakin banyak maksiat yang dilakukan, maka akan semakin gelap hati orang itu.

Akibatnya, orang-orang yang mengerjakan maksiat dan dosa itu, pasti akan jatuh ke dalam kekafiran, karena hatinya sudah terhijab (tertutup) oleh kemaksiaan, dan kebenaran (al-haq) tidak mungkin lagi dapat menyentuh hatinya.

Ketujuh, perbuatan maksiat dan dosa itu, juga akan melemahkan kekuatan hati. Orang yang banyak maksiat akan kehilangan iradah (kehendak) dan azzam (tekad) yang kuat, kerana hatinya yang gelap akibat dosa itu, tak mungkin memiliki motivasi yang kuat. Orang yang banyak maksiat berefek kelemahan fisik, kerana hatinya yang lemah.

Tapi, ada juga orang yang fasik (ahli maksiat), kelihatan fisiknya yang kuat, tetapi hakikatnya sangat lemah. Tidak akan memiliki saja'ah (keberanian), menanggung beban hidup. Seperti sudah dikisahkan dalam perang salib, bagaimana orang-orang Romawi yang kelihatan pisiknya sangat kuat, tetapi dengan mudah dikalahkan orang-orang mukmin.

Kelapan, orang yang melakukan maksiat itu, pasti akan kehilangan wala' (loyalitas) dan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla. Perbuatan dosa dan maksiat itu, membuat mereka tak dapat berhubungan dengan Allah yang Mahasuci, dan menyebabkan jauh dari hubungan dengan Allah Rabbul Alamin. Kerana orang-orang yang sudah terbelenggu dengan segala bentuk dosa dan maksiat, hidupnya pasti selalu ingkar kepada Allah Azza Wa Jalla.

Kesembilan, orang-orang yang hobinya berbuat maksiat, menyebabkan pendek umur. Risiko ini tak dapat lagi dihindari. Orang-orang yang gemar minum arak, berzina, dan melakukan segala bentuk perbuatan maksiat, akibatnya hanya akan memendekan umurnya.

Kalau diberi umur yang panjang, tetapi hidup akan selalu tidak berkah, dan akan dihadapkan dengan segala bentuk malapetaka, karena semuanya itu dari akibat perbuatan yang menumpuk dosa dan maksiat.

Sesungguhnya, rezeki, kematian, kebahagian, kesengsaraan, kesihatan, sakit, kekayaan, dan kefakiran, semua itu sudah menjadi takdir. Tapi Allah menjadikannya sebab kematian yang diakibatkan oleh perbuatan manusia.

Jadi takdir itu memang sebuah kemestian, tetapi Allah Rabbul Aziz memberikan hak kepada manusia untuk melakukan ikhtiar. "Berhala-hala itu benda mati, tidak bisa hidup". (An-Nahl : 21).

Manusia dikatakan hidup, bila hatinya masih hidup. Hati yang penuh dengan dosa dan maksiat akan mati, tidak dapat istijabah (menerima) kebaikan dan petunjuk dari Allah Ta'ala. Umur itu hanya rentang kehidupan manusia, yang boleh panjang dan pendek, semuanya Allah Azza Wa Jalla, yang menentukannya.

Tetapi, betapa celakanya, bila manusia memiliki rentang umur yang panjang, dan umurnya itu hanya digunakan untuk berbuat maksiat dan dosa, dan berpaling dari Allah, maka sesugguhnya manusia telah kehilangan hari-hari dari kehidupannya secara hakiki. "Ia mengatakan, alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) dalam hidupku ini". (Al-Fajr : 24).

Begitulah nasihat Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dalam kitabnya Al-Jawabu Kafi, agar manusia menjauhi dosa dan maksiat, kerana perbuatan itu akan mencelakakan manusia di dunia dan akhirat. Wallahu'alam.

11 Dis 2011

BERPESAN-PESAN







Pesan Luqman Al-Hakim : "Orang-orang yang sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan daripada ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setelah menerima nasihat-nasihat daripada orang lain, dia akan sentiasa menerima kemuliaan daripada ALLAH juga".. Insyaallah

6 Dis 2011

MEMBINA KARISMA DIRI

Bersama Ybhg. Dato Hajjah Nor Bahyah Mahmud dan Ustaz Wan


Yang indah hanya sementara, Yang abadi adalah kenangan, Yang ikhlas hanya dari hati Yang tulus hanya dari sanubari Tidak mudah mencari yang hilang Tidak mudah mengejar impian Namun lebih susah mempertahankan yg ada, walaupun tergenggam bisa terlepas juga Ingatlah pada pepatah,"Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini....
Yang indah hanya sementara, Yang abadi adalah kenangan, Yang ikhlas hanya dari hati Y

3 Dis 2011

ULANG TAHUN PERKAHWINAN


Ulang tahun perkahwinan kami yang 19

Semoga Allah terus memberi kami taufiq dan hidayah ke atas rumah tangga kami dan kasih sayang berkekalan di dalam menempuh liku dan cabaran yang mendatang....amin